Posts

Showing posts from 2009

REVITALISASI SETENGAH HATI?

Image
Salah satu program prioritas Departemen Kehutanan adalah Revitalisasi Sektor Kehutanan. Ini berkaitan dengan penyehata kembali peran sub sektor kehutanan dalam perekonomian nasional. Revitalisasi sektor kehutanan lebih difokuskan pada industri kehutanan. Jelasanya , menempatkan kembali industri kehutanan pada kondisi terbaik yang semestinya.Namun sampai kabinet Indonesia Bersatu telah menjadi berjilid dua tidak tampak berlangsung seperti yang diharapkan. Mengapa Revitalisasi ? Setelah sub sektor kehutanan selama tiga dasawarsa orde baru menjadi penopang utama perekenomian nasional, keadaannya kini tak lagi bak gadis cantik yang dilirik semua orang. Ia seperti orang jompo yang tak seorangpun ingin memerliharanya. Berat diongkos, hanya karena malu sama tetangga atu takut disebut durhakan saja barang kali orang masih memeliharanya. Tahun enampuluhan ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi hebat, pemerintah masa itu mengambil kebijakan memanfaatkan hutan untuk modal pembangunan. Undang

QUO VADIS INDUSTRI KAYU LAPIS

Image
Saat ini dunia tengah berusaha berkelit dari krisis ekonomi global. Krisis yang bermula dari sektor property di Amerika Serikat sejak kuartal keempat tahun 2008 telah mempengaruhi perekonomian diseluruh Eropa, dan negara -negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea. Akibatnya, beberapa sector ekonomi berbasis ekspor di negara berkembang telah mulai merasakan dampaknya. Sektor Industri di negara dunia ketiga yang memproduksi barang ekspor untuk memasok permintaan pasar Eropa dan Amerika Serikat mulai menghadapi kelesuan dan penurunan permintaan. Lesunya perekonomian akibat krisis ini juga menyebabkan peningkatan pemutusan hubungan kerja, peningkatan jumlah pengangguran dan tertundanya jadwal pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Tertundanya pelaksanaan proyek pembangunan khususnya industri property dan perumahan berakibat langsung pada menurunnya permintaan barang- barang produk kayu dari negara -negara penghasil kayu khususnya Asia dan Afrika. Tidak terkecuali Indonesia. D

PES, a fund for preserving Taman Hutan Raya Sultan Adam

By: Munandar Preserving the forest area as well as conservation of protected areas has spent great amount of funds, but the results have not been encouraging so far. Law of the Republic of Indonesia No. 32 Year 2004 about Local Government essentially gives flexibility for elaborating sources of development base on characteristic own to get development goals. This initiative allows local governments explore the sources of new financing for the construction of development. Payment for Ecosystems Services (PES) PES can be said of the compensation money to substitute for environmental goods and services (including forests) that have been used by humans. Ecosystems Services (ES) itself according to the report of Millennium Ecosystems Assessment (MEA: 2005), can be recognized as a support, provision, regulation and cultural services for the environment is inherent to human life. Support can be a rotation of the food chains, the building of soil formation . Provision include the source of

HUTAN MANGROVE PULAU BORNEO

Image
Kalimantan (Indonesia ) menempati 73 % wilayah Pulau Borneo . Meskipun mempunyai daratan yang luas dan berperan sangat penting bagi keberlangsungan Negara Indonesia ,namun Kalimantan hanya dihuni sekitar 5 % penduduk Indonesia. Saat ini ditemui dua arus utama pandangan di masyarakat tentang Kalimantan. Para pengambil kebijakan menganggap Kalimantan sebagai kawasan yang luas, datar, bercurah hujan konstan, bersuhu tinggi sepanjang tahun , hijau dan kaya mineral serta bahan tambang sangat potensial dikembangkan sebagai wilayah pertanian dan peternakan serta industri pengolahan tambang. Dilain pihak para agronomist berpendapat wilayah ini adalah wilayah yang rentan, miskin hara dan sulit untuk dikembangkan menjadi kawasan budidaya pertanian. Secara keseluruhan interaksi mahluk hidup dan lingkungan menggambarkan daya dukung lingkungan terhadap kehidupan di atasnya. Daya dukung ekosistem Kalimantan sebagai tempat hidup mempunyai habitat hutan tropis dengan keaneka ragaman

INFORMASI HARGA BENIH TANAMAN KEHUTANAN

TIPS MEMBELI BENIH DAN BIBIT TANAMAN KEHUTANAN Mutu tegakan tanaman kehutanan sangat tergantung pada mutu benih atau bibit yang ditanam. Bukan masalah, apakah tegakan hutan nantinya diperuntukkan bagi Industri pulp dan kertas, industri kayu pertukangan atau bahkan untuk rehabilitasi lahan sebagai tanaman pionir. Tips memilih bibit/benih tanaman kehutanan Sebelum membeli sebaiknya anda perhatikan hal-hal penting dibawahh : -Bibit atau benih berasal dari induk tegakan yang baik, ( kebun benih, pohon induk, pohon terseleksi) -Provenance yang jelas menentukan pula mutu tegakan -Perhatikan daya kecambah pada label, atau tanyakan kepada penjual jika tidak berlabel -Perhatikan / tanyakan kepada penjual tentang bulan, tahun benih yang dijual tersebut. -Jika berupa bibit, tanaman sebaiknya telah mempunyai tinggi lebih dari 25 Cm ( dapat lebih kecil dari 25 Cm dengan catatan lahan tanam telah diolah secara mekanis dua kai bajak satu kali harrow) PENAWARAN BIBIT TANAMAN KEHUTANAN Tersed

Tips for Small Scale Enterprises

Nowadays most of the developing countries are faced to the weak of competitiveness to win the market share. Hard competition with the developed countries that can produce goods and services cheaply, but good quality was a serious problem for the entrepreneurs, potential entrepreneurs and young entrepreneurs in the developing countries. So,building the entrepreneurship in developing countries are essential work to be done by government. One of many reasons for me to write a post on the improvement of the performance of young entrepreneurs in developing countries. Entrepreneur are directly involved in development and creation of product and delivery of service for their enterprise. Each working day, they spend almost of their days in the production area managing the activities and even helping in the work to be done. They naturally concerned with production since it is there where the goods to be sold to the customers are made. Any mistakes in production could lead to defective goo