HUTAN MANGROVE PULAU BORNEO
Kalimantan (Indonesia ) menempati 73 % wilayah Pulau Borneo . Meskipun mempunyai daratan yang luas dan berperan sangat penting bagi keberlangsungan Negara Indonesia ,namun Kalimantan hanya dihuni sekitar 5 % penduduk Indonesia. Saat ini ditemui dua arus utama pandangan di masyarakat tentang Kalimantan. Para pengambil kebijakan menganggap Kalimantan sebagai kawasan yang luas, datar, bercurah hujan konstan, bersuhu tinggi sepanjang tahun , hijau dan kaya mineral serta bahan tambang sangat potensial dikembangkan sebagai wilayah pertanian dan peternakan serta industri pengolahan tambang. Dilain pihak para agronomist berpendapat wilayah ini adalah wilayah yang rentan, miskin hara dan sulit untuk dikembangkan menjadi kawasan budidaya pertanian.
Secara keseluruhan interaksi mahluk hidup dan lingkungan menggambarkan daya dukung lingkungan terhadap kehidupan di atasnya. Daya dukung ekosistem Kalimantan sebagai tempat hidup mempunyai habitat hutan tropis dengan keaneka ragaman hayati terkaya di dunia. Pemanfaatan lahan termasuk hutan untuk kehidupan manusia akhirnya membentuk ekosistem yang ada saat ini. Pengembangan kawasan Kalimantan selanjutnya sangat tergantung kepada kemauan manusia atau pihak – pihak terkait untuk mempergunakan pendekatan ekologis yang bijaksana agar ekosistem yang terbentuk kemudian tetap melestarikan daya dukung yang optimal bagi kehidupan manusia.
Perlakuan yang bijaksana dalam pengembangan kawasan tidak terlepas dari pengetahuan yang memadai tentang eskosistem hutan yang membentuk daratan Kalimantan sebagai lingkungan pendukung aktivitas pembangunan secara utuh. Bagian bagian dari ekistem yang perlu diketahui lebih jauh adlah meliputi; habitat hutan pesisir, hutan pantai, hutan rawa dan hutan mangrove.
Potensi hutan ini menyimpan potensi besar untuk pertukaran karbon ke depan. Tipikalnya yang selalu hijau menjadi paru-paru utama dunia, produsen karbon fungsi regulasi untuk kesuburan, pengatur tata air dan sumber nutrisi. (sumber McKinnon, et al)
Comments