BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN JENIS KUKU (Pericopsis mooniana Thwaites)

oleh : Munandar
Pendahuluan
Salah satu flora pohon penting yang ada di hutan tropika Indonesia khususnya bagian lowland adalah jenis kayu kuku ( Pericopsis mooniana Thwaites). Tinggi pohon mencapai 30-40 meter, dengan bebas cabang mencapai hampir ¾ bagian dari total pohon. Berat kering kayu ini rata-rata 770 kg/m3. Kayu gubal berwarna lebih cerah dari kayu terasnya yang berwarna coklat kemerahan. Permukaan kayunya licin dan mengkilap dengan gambar berupa garis-garis dekoratif sehingga di pasaran dunia kayu ini harganya cukup tinggi. Di Indonesia kayu kuku digolongkan sebagai kayu mewah.
Laporan Rain Forest Action tahun 2004 kayu kuku digolongkan sebagai tanaman hutan yang terancam kepunahannya (vulnerable tree species). Pemungutan kayu kuku sejak masa kolonial, longgarnya pengawasan di pintu keluar ekspor barang dan jasa terutama kayu diperkirakan ikut mempercepat kelangkaannya. Sistim silvikultur jenis Pericopsis mooniana yang umumnya memerlukan persyaratan tertentu dikhawatirkan akan semakin mendesak jenis keberadaannya menjadi semakin langka. Kelangkaan bahkan kepunahan jenis ini akibat eksploitasi yang tidak diimbangi dengan permudaan yang memadai dapat menjadi kehilangan besar bukan saja bagi kekayaan plasma nutfah tetapi juga bagi perkembangan ilmu kehutanan dunia.
Tulisan dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang jenis Pericopsis mooniana sebagai flora pohon khas hutan di Indonesia. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai system silvikultur jenis Pericopsis mooniana sehingga diperoleh pola budidaya yang tepat untuk mengkonservasi jenis ini.
Kata kunci : kayu kuku, budidaya, kelangkaan
B. Penyebaran dan Habitat

Pericopsis, merupakan flora pohon di Asia Selatan (Sri Lanka), Asia Tenggara (Malaysia, Indonesia, Philipine) Oceania (Papua New Guinea) hingga ke Afrika. Di dunia perdagangan dikenal dengan nama Kayu kuku, Nedun, Nandu wood, African teak,  Merbau laut. Nomenclature  jenis kuku dirincikan sebagai berikut:
Kelas         : Magnoliopsida
Family        : Fabaceae
Genus         : Pericopsis
Species      : Pericopsis mooniana
        Pericopsis mooniana Thwaiters dapat ditemui di hutan–hutan  Indonesia. Daerah tempat tumbuhnya tersebar secara alami di Borneo bagian selatan dan tenggara serta timur, Sulawesi terutama bagian tengah utara hingga ke Maluku dan Pulau Halmahera. Kayu ini  mempunyai potensi ekonomi tinggi karena memiliki berbagai kegunaan seperti sebagai perabot rumah, vinir, cocok untuk konstruksi berat misalnya geladak kapal, jembatan, bantalan kereta api, juga untuk kosen dan badan kendaraan. Selain itu kayu kuku juga mempunyai kegunaan estetika dengan warna dekoratif sehingga biasanya disamakan dengan kayu jati.
Tidak ada data produksi yang jelas untuk tahun – tahun terakhir ini. Kelangkaan  tegakan di hutan terutama Kalsel menyebabkan tidak ada data produksi kayu bulat maupun olahan. Pemda  Sulawesi Tenggara pada kurun 1972-1974 mencatat produksi kayu kuku di daerahnya sebesar 1.433,51 m3 dengan nilai devisa 139.354,49 US $.

Di Sulawesi Tenggara, jenis kayu ini merupakan salah satu jenis kayu yang tumbuh di dataran rendah dengan curah hujan 1000 mm dan tumbuh pada iklim C menurut Schmidt dan Ferguson. Jenis tanah yang disukai pohon ini adalah  tanah podsolik dan aluvial. Wilayah Kalimantan Selatan yang umumnya mempunyai type iklim A, B.   dimana curah hujan lebih tinggi dari 2.000 mm dengan musim hujan hampir sepanjang tahun, kayu kuku dapat dijumpai di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah Laut.
Tempat tumbuh pada ketinggian  0 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut, bahkan didekat pantai. Di Sulawesi Tenggara,  merujuk  Soerianegara dan Lemmens (1994), kayu kuku dapat berasosiasi dengan Actinodaphne glomerata Nees, Calophylum soulatri Burm.f, Dehaasia curtisii dan Metrosideros petiolata Koor, Agathis sp., dan Lagerstroemia sp.
C. Budidaya Kayu Kuku ( Pericopsis mooniana Thwaiters)
     1. Persiapan Lapangan
Mencakup persiapan lapangan untuk tempat penanaman. Kegiatan yang dilakukan meliputi ;
a. Penetapan lokasi dan batas lapangan
b.Pembuatan jalur tanam , jarak tanam 3 X 3 meter
c. Pembuatan piringan diameter 1 m
d.Pembuatan lubang tanam 30 X 30 X 30 Cm
   2.  Pengadaan Bibit
Penyiapkan bibit, benih disemaikan dari pohon terpilih /pohon induk/ diperoleh dari supplier (bersertifikat) . Bibit dipilih dengan memperhatikan hal-hal  sebagai berikut :
a.       Tinggi sekurang-kurangnya 20 centimeter atau yang sudah berdaun 2 – 5 lembar.
b.      Bibit dipastikan sehat dengan kenampakan segar dan tidak layu.
c.       Bibit sudah ditanam  pada polybag atau kantongan plastik
Pengangkutan dilakukan dengan aman, tidak merusak media tanam yang ada
dalam polybag.
    3. Penanaman
Kegiatan penanaman jenis Pericopsis mooniana dilakukan di taman Kampus Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dikurangi daunnya sehingga hanya tersisa 2-3 payung daun kuncup.
Penanaman pohon  dilakukan pada lubang tanam yang sudah disiapka ukuran 30 X 30 X 30 Cm . Jarak tanam antar Pohon  induk 3 X 3 meter. Setelah bibit diletakkan pada lubang tanaman, selanjutnya ditimbun kembali dengan cara lapisan atas bekas galian luang ditaruh pada bagian bawah. Setelah seluruh bagian lubang ditimbun hingga leher akar, kemudian dipadatkan. Dilakukan penyiraman secukupnya.
4.      Pemeliharaan
Agar terbebas dari tumbuhan penggangu dilakukan pnyiangan disekitar piringan tanaman  diameter 1 meter Untuk menjaga agar tanaman tetap memperoleh pasokan air yang cukup dilakukan penyiraman secara rutin, pagi dan sore hari.
 
D. Pengamatan
Pertumbuhan tanaman diamati dengan parameter yang  diamati :, Tinggi Pohon, Jumlah Daun, diperoleh sebagai berikut  :
  1. Anakan tumbuh daun  memerlukan waktu dua minggu, yakni pada minggu ke III. Hasil pengukuran tinggi pohon tidak menunjukkan penambahan.
  2. Minggu ke IX penambahan tinggi pohon dengan rata-rata penambahan 0- 0,5 cm
  3. Tanaman rentan kerusakan daun pada semua pohon. Jumlah daun berkurang, dan terdapat lubang pada helai daun hingga tulang daun oleh serangan ulat daun
Penutup
      Pericopsis mooniana sebagaimana sepecies kayu yang mulai langka di  Kalimantan Selatan memiliki penyebaran , Borneo, Sulawesi dan Maluku. Budidaya Pericopsis mooniana dapat tumbuh baik di lokasi Taman Kampus Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Untuk melihat perkembangan pertumbuhan bibit Pericopsis mooniana dari bibit persemaian benih  diperlukan waktu 3-4  bulan. Bibit akan mulai menunjukkan pertumbuhan daun pada minggu ke III dan menunjukkan penambahan tinggi pada minggu ke IX.Anakan Pericopsis mooniana pada usia dibawah lima bulan rentan terhadap serangan ulat daun.   Sebagai jenis yang mempunyai mutu kayu yang baik dan khas pada ekosistem hutan tropik jenis kuku perlu mendapat perhatian akan kelestariannya. Budidaya kayu kuku agar memperhatikan kemungkinan serangan ulat daun pada usia dibawah lima bulan

Kepustakaan
Soerianegara, T.& R.H.M.J, Lemmens 1994. TimberTrees Major Commercial
 Timber.
Whitmore, T.C et al.eds. 1989. Tree flora of Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

PULAI, TUMBUHAN OBAT DARI HUTAN

SAATNYA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN BERPERAN

CATATAN YANG TERSERAK