BAHASA BANJAR (2)

Bahasa Banjar adalah salah satu bahasa daerah yang dituturkan oleh pemakainya pada cakupan wilayah yang luas. Penutur Bahasa Banjar diperkirakan meliputi seluruh Kalimantan, sebagian pantai timur sumatera  dan sebagian kecil Semenanjung Malaya. Meskipun penuturnya cukup banyak dan luas  Bahasa  Banjar disamping Bahasa Melayu  dan Bahasa Daerah lain seperti Bahasa Dayak dengan berbagai dialeknya digunakan secara informal. Bahasa resmi yang digunakan masyarakat tetap Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia. 
Kemiripan Bahasa Banjar dengan Bahasa Indonesia dalam beberapa hal sangat menguntungkan tidak saja bagi kemudahan dan kelancaran deseminasi kebijakan pemerintah pusat kepada rakyat di daerah maupun kelancaran artikulasi aspirasi daerah ke pusat tetapi juga membawa kelemahan tersendiri.
Salah satu kelemahan dirasakan nyata diantaranya :

a. Kemiripan dengan bahasa nasional menghambat perkembangan bahasa  Banjar
 Kosakata yang mirip menyebabkan intensitas penggunaan kosakata bahasa lokal di lingkungan    
 informal berkurang. Pengaruh penggunakan bahasa Nasional di dalam komunikasi formal ( tempat    kerja, sekolah, kampus, acara resmi) dimana individu lebih heterogen dan multi etnis, terbawa          dalam    komunikasi di dalam keluarga dan lingkungan informal (aktifitas jual beli di pasar).
b. Ragam bahasa tulis  lemah
Hal ini terjadi tidak hanya pada Bahasa Banjar tetapi juga bahasa-bahasa daerah lainnya. Penulis-penulis potensial lokal cenderung memilih menulis dalam bahasa nasional, Menulis dalam bahasa nasional akan menyentuh pembaca yang lebih luas dibanding menulis dengan bahasa lokal, memunculkan kekhawatiran tersendiri. Saat ini sangat jarang ditemui karya-karya yang ditulis dalam bahasa lokal.
Jika hal ini dibiarkan ada konsekuensi yang ditanggung oleh bangsa ini paling tidak meliputi :

Bahwa Pemerintah Daerah berhak mengembangkan daerahnya sesuai potensi dan ciri khasnya. Kebudayaan nasional dibangun dari budaya daerah yang saling melengkapi sehingga cita-cita Bhineka Tunggalika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan hanya mimpi belaka. Entah siapa yang lebih berkompeten mengurusi masalah-masalah seperti ini, demi tujuan Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa. Makna melindungi barangkali termasuk melindungi kekayaan bangsanya, dan salah satu kekayaan bangsa adalah Bahasa Daerah. 


    

Comments

Popular posts from this blog

Logs of plantation woods against global economic crisis

SAATNYA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN BERPERAN

CATATAN YANG TERSERAK