TUMBUHAN OBAT DARI HUTAN INDONESIA

SALAM
Indonesian bay-leaf, Indonesian laurel (English), daun salam (Indonesia), duhat (Banjar), Syzygium polyanthum.
Indonesian bay-leaf ( Syzygium polyanthum)


Salam adalah pohon penghasil daun salam yang sangat dominan sebagai bumbu penyedap dalam masakan nusantara. Tinggi pohon dewasa umumnya dapat mencapai 17 sampai dengan 27 meter. Secara botani van Steenis mengelompokkan tumbuhan ini sebagai keluarga Myrtaceae genus Syzygium atau jambu-jambuan. Nama ilmiah yang dikenal adalah Syzygium polyanthum atau Syzygium polyantha. Tumbuhan ini secara luas menyebar  di Asia Tenggara mulai Thailand, Burma, Semenanjung Malaya, Borneo  sampai ke Jawa. Salam pada awalnya tumbuh liar dihutan primer maupun sekunder  di ketinggian antara 5 – sampai dengan 1.300 meter di atas permukaan laut. Budidaya salam dilakukan untuk diambil daunnya dan diperdagangkan sebagai rempah-rempah.
Daun salam merupakan daun tunggal berhadapan berbentuk lonjong sampai elips dengan pangkal dan ujung lancip. Panjang daun antara  5 sampai 15 centimeter dan lebar 3,5 sampai 6, 5 centimeter. Seperti halnya genus Syzygium yang lain bunga salam merupakan bunga majemuk berbentuk malai berwarna putih. Buah berbentuk buni besarnya sekitar 8 – 9 milimeter. Buah yang muda berwarna hijau setalah tua akan menjadi merah dan dapat dimakan.
Secara tradisional daun salam selain dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap juga dikenal sebagai obat anti diare, menurunkan kolesterol tinggi, mengobati diabetes, menurunkan tensi dan sakit maag.
Penggunaan sebagai obat penurun kolesterol dan  diabetes dilakukan dengan cara :
5 lebar daun direbus dengan lima gelas air, didihkan sampai air menyusut menjadi kurang lebih dua gelas. Setelah dinginkan pada suhu ruangan,  air rebusan dapat diminum  pada pagi hari sebelum makan.

Comments

Popular posts from this blog

Logs of plantation woods against global economic crisis

SAATNYA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN BERPERAN

CATATAN YANG TERSERAK